Selasa, 15 Juni 2010

Pemberdayaan berbasis Jama’ah dhuafa

Terkadang memang kondisi jama’ah masjid kita didominasi para dhuafa. Sehingga sulit rasanya jika kita akan menggunakan cara pertama berupa penggalangan dana ZIS. Alih-alih mau diarahkan untuk berzakat, bahkan rata-rata masyarakat (jama’ah masjid) dalam kondisi ekonomi yang memprihatinkan.
Kondisi ini tidak perlu menyurutkan semangat kita dalam memberdayakan ekonomi jama’ah. Ada contoh baik dalam mengatasi kondisi ini. Sebuah kelompok pengajian di daerah Sidoarjo yang memiliki jumlah jama’ah mencapai 500 orang. Kelompok pengajian dhuafa tersebut awalnya menghadapi permasalahan pendanaan dalam kegiatannya. Berkat kreatifitas pimpinannya, dibentuklah kelompok-kelompok kecil jama’ah berdasarkan lokasi tempat tinggalnya. Kemudian disepakatilah bahwa setiap orang anggota jama’ah diberi tanggung jawab untuk merawat sekurang-kurangnya 5 bibit tanaman tomat dan 5 bibit tanaman cabe.
Secara ber giliran sang Ustadz melakukan inspeksi bersama ahli dari pertanian kepada kelompok-kelompok jama’ahnya. Kunjungan ini berfungsi ganda. Sebagai wahana meningkatkan kemampuan jama’ah dalam merawat bibit tomat dan cabe, sekaligus mempererat silaturahim antara sang Ustadz dengan jama’ahnya.
Dalam hal hasilnya, jama’ah diperkenankan untuk mengambil hasil seperlu kebutuhannya. Kemudian sisanya diinfaq-kan kepada jama’ah. Anda bisa bayangkan berapa hasilnya? Metode sederhana ini ternyata mampu menghasilkan 1 ton dalam setiap panen cabe/tomat. Mungkin timbul pertanyaan, bagaimana bisa ? jawabanya, bisa saja. Coba Anda hitung, jika 1 orang merawat 5 tanaman tomat dan 5 tanaman cabe, kemudian masing-masing tanaman katakanlah berbuah 0,25 kg saja berarti perorang menghasilkan + 1 kg tomat dan + 1 kg cabe per tahun. Sebagian hasil dapat dinikmati, sebagian dikumpulkan kepada jama’ah. Dengan jumlah jama’ah 500 orang, maka dengan tingkat keberhasilan 50% saja berarti setiap tahun terkumpul dana senilai 250kg tomat dan 250kg cabe.
Setelah berlangsung 2-3 tahun, mereka kini telah memiliki ambulans. Subhanallah!. Inilah salah satu contoh pemberdayaan ekonomi ummat berbasis jama’ah.